Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Sabtu, 14 Maret 2015

Tapak Suci Kudus Dominasi POPDA Silat

KUDUS - Perguruan Silat Tapak Suci Kudus mendominasi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Kabupaten Kudus dari cabor pencak silat yang yang digelar pada tanggal 4-6 Maret 2015 di STIKES Muhammadiyah. Dalam POPDA tersebut, para pesilat Tapak Suci Kudus mengumpulkan 16 emas, 12 perak, 13 perunggu, yang didapat dari medali untuk POPDA dan medali untuk Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Gambar Jurus Pencak Silat Tapak Suci

Disini saya akan memberikan gambar beberapa gerakan jurus dasar Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Jurus dasar Pencak Silat Tapak Suci adalah tata gerak dasar yang berbentuk lontaran, berlintasan,serta bertumpu pada kecepatan, ketepatan, dan kekuatan.

Jurus dasar Pencak Silat Tapak Suci dibagi atas dasar bagian anggota tubuh yang digunakan sebagai alat penyasar. Bentuk jurus dasar Pencak Silat Tapak Suci dibedakan atas dasar penggunaannya adalah sebagai berikut:

1. Alat penyasar = adalah anggota bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau menangkis.

Delapan Jurus Dasar Tapak Suci Putera Muhammadiyah









Jurus dasar terbagi 8 yaitu:

Selasa, 03 Maret 2015

Persiapan Pra POPDA 2015




POPDA (Pekan Olahraga Daerah) tingkat pelajar (SD,SMP,SMA) adalah sebuah even yang sangat dinantikan oleh semua perguruan silat di Kudus, tak terkecuali Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putra Muhammadiyah Kabupaten Kudus.

Senin, 02 Maret 2015

Tapak Suci Kudus Open 2015



Melangkah Ke Popda, Perguruan Pencak Silat Putera Muhammadiyyah Adakan Pertandingan Tingkat Se Karesidenan Pati - Semarang

Kudus-Kejuaraan Tapak suci Kudus Open tahun 2015 tingkat se Karesidenan Pati - Semarang, Sabtu 24/1 resmi di buka di gedung Olahraga Stikes Muhammadiyyah Kabupaten Kudus. Sebanyak 200 peserta yang berasal dari berbagai Daerah setaraf SMP dan SMA ini mengikuti pertandingan yang akan mewakili Wilayah Jawa Tengah dalam pertandingan POPDA yang kurang sebentar lagi.



Sejarah Tapak Suci





Tahun 1872, di Banjarnegara lahir seorang putera dari KH.Syuhada, yang kemudian diberi nama Ibrahim. Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan tangguh sehingga disegani oleh kawan-kawannya. Ibrahim belajar pencak dan kelak menginjak usia remaja telah menunjukkan ketangkasan pencak silat. Setelah menjadi buronan Belanda, Ibrahim berkelana hingga sampai ke Betawi, dan selanjutnya ke Tanah suci. Sekembalinya dari Tanah Suci, menikah dengan puteri KH.Ali. Ibrahim kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim masih menjadi buronan Belanda, sehingga kemudian berganti nama menjadi KH.Busyro Syuhada. Pondok Pesantren Binorong, berkembang pesat, di antara santri-santrinya antara lain : Achyat adik misan Ibrahim, M. Yasin adik kandung dan Sudirman, yang kelak menjadi Panglima Besar.